Jumat, 04 April 2014

SANSEVIERIA



Halo para pencinta tanaman kali ini kita membahas tentang sansevieria
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari.Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam.Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes,wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian.



 Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.Dibanding tumbuhan lain, Sansevieramemiliki keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene,formaldehyde, dan trichloroethylene.Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50-75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan lebar 3-6 cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang, dan karena ini ada yang menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-pedangan.Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur.Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut.Ditinjau berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa disebut dengan jenis sansevieria hibrid.Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Mutasi sansevieria juga dapat terjadi dari perbanyakan melalui stek daun. Mutasi pada sansevieria disebut "chimera", sansevieria sangat mudah bermutasi karena pasalnya sansevieria mempunyai gen yang tidak stabil, terutama jenis trifasciata. Mutasi pada sansevieria bisa bersifat sementara, bisa juga permanen.

1. Mutasi SementaraTanaman yang mengalami mutasi sementara akan kembali seperti asalnya jika mendapat perlakuan tertentu. Mutasi ini diantaranya disebabkan oleh beberapa hal berikut.
-Perbanyakan sansevieria melalui stek daun.contohnya, hasil stek daun sansevieria ‘hahnii’ bisa jadi sansevieria ‘golden ‘hahnii’. Namun, setek daun ‘sansevieria golden ‘hahnii’ akan menjadi sansevieria ‘hahnii’ kembali.-Perubahan perlakuan perawatan.Misalnya, pemberian pupuk organik cair secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan bentuk daun sementara. Setalah pemberain pupuk dihentikan, sansevieria tersebut akan kembali ke bentuk semula.

Jangan Pisahkan Anakan Albino dari Induknya Pada beberapa kasus, tanaman yang bermutasi akan menghasilkan tunas anakan yang seluruh daunnya berwarna kuning atau keputih-putihan. Sansevieria seperti ini tentu sangat menarik. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan ketika menemukan anakan yang sama sekali tidak memiliki hijau daun seperti ini. Anakan ini tidak boleh dipisahkan dari induknya. Pasalnya, anakan albino ini tidak bisa berfotosintesis sendiri dan hanya mengandalkan kehidupan dari induknya. Jika dipisahkan, dalam waktu 1-2 bulan dipastikan tanaman akan mati. Peringatan ini juga penting untuk Anda yang akan membeli sansevieria. Jangan sampai Anda membeli sansevieria albino tanpa induknya, karena dipastikan tidak akan bertahan lama.

2. Mutasi Permanen Dampak perubahan pada sansevieria yang mengalami mutasi permanen bersifat tetap. Mutasi permanen diantaranya dapat diupayakan dengan perlakuan berikut.
-Penyinaran dengan sinar ultarviolet, sinar X, atau sinar gamma.Penyinaran ini dilakukan untuk mengubah susunan kromosom dalam gen tanaman. Misalnya dengan cara memotong rantai kromosom, menambah komponen kromosom, atau mengurangi komponen kromosom. Ketika susunan kromosom tanaman berubah, maka selsecara keseluruhan akan berubah. Perubahan ini diturunkan kepada anakan yang dihasilkan dari pemisahan rimpang, setek pucuk, atau setek rimpang. Namun, mutasi ini tidak dijamin diturunkan kepada anakan yang berasal dari hasil setek daun atau persilangan.
-Pemberian kolkisin(colchicines).Kolkisin merupakan hasil ekstrasi dari umbi dan biji tanaman autumncrocus (colchicum autmnale) yang berasal dari Eropa. Senyawa bsa denagn rumus kimiaC22H25O6N ini merupakan senyawa alkoid yang mudah larut dalam air. Kolkisin bekerja dengan cara mencegah pembelahan kromosom saat terjadi pembelahan sel. Dengan demikian, jumlah kromosom dalam sel menjadi berlipat. Pada sansevieria, ada beberapa teknik pemberian kolkisin yang sering dilakukan. Di antaranya, dengan menyemprot ke titik tumbuh secara berulang, merendam biji, atau merendam daun yang akan disetek denagn konsentarasi yang berbeda-beda. Namun perlu diingat, penggunaan kolkisin harus dilakukan secara hati-hati, karena berbahaya jika mengenai tangan kita.

Cara membuat stek daun pada Sansevieria;
◆Potong satu ruas daun paling terluar pada bagian terbawah [mendekati akar].
◆Potong satu ruas daun tersebut menjadi 3-5 ruas, tergantung panjang ruas, satu potongan kira-kira sepanjang 10-15 cm. Tandai bagian atas/bawahnya dengan marker.
◆Biarkan di tempat kering dan sejuk selama 1 minggu, bagian terpotongnya akan sedikit mengering Setelah satu minggu, tancapkan pada media tanam, pastikan media berdrainase baik dan selalu lembab.
◆Jangan sampai tertukar antara bagian atas dan bawah.Kurang lebih setelah 3 minggu, stek daun tersebut akan berakar, setelah akar mulai banyak, anda bisa memindahkannya di masing-masing pot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar